Indah'y kebersamaan

Indah'y kebersamaan

Minggu, 22 Januari 2012

Seseorang yang Mencintaimu itu Akan Menghormatimu dan Menjaga Kesucianmu

Percakapan antara ummi dan anaknya yg sedang kasmaran.

Menurut kakak pacaran itu seperti apa?" tanya saya...

"sayang sama cowok ummi, abisnya dia baik, pintar, cakep, cool, perhatian dan bla...bla" balas anak saya..

"wah... kalau seperti itu, semua orang juga suka nak, pinter, sholeh, baik, ramah semua sifat mulia dan baik disukai oleh siapa saja" jawab saya...

"ih... ummi, tapi kalo ketemu dia kakak seperti deg degan gitu" balasanya...

"ehem.... sini sayang duduk dekat ummi, ummi mau kasih tau sesuatu. Kakak, yang kakak rasain itu wajar, suka dengan semua kebaikan yanga ada pada seseorang, namun, kakak belum pernah tahu sisi buruk yang dimiliki seseorang kan?, misalnya eh rupanya dia suka telat kalo bangun pagi, suka gak rapi, dan sifat2 yang kakak gak suka lainnya melekat pada dia, kakak pasti jadi krg suka kan?" tanyaku...

"Ah... ummi payah" jawabnya...

"Gini kakak sayang, pacaran itu baru indah ketika kita telah menikah, karena Allah telah menjaga komitmen bersama, segala sifat baiknya secara otomatis kita terima, sifat buruknyapun akan kita sama2 usahakan agar tidak jd perapuh hubungan, karena pacaran dengan komitemen yang menyertakan Allah lah yang menenangkan

Dan, bila ada laki2 yang benar2 sayang dan cinta sm anak ummi karena Allah, maka ummi yakin laki2 itu akan menempuh jalan yang Allah ridhai, yaitu menikah, pun bila belum siap, maka dia akan menghormati wanita yang dicintainya, dia tidak akan merayu, memegang tangan, mengajak berdua, karena dia tidak ingin kesucian hati orang yang dicintainya ternoda gitu lho sayang....”

"Jadi, klo ada yang bilang suka sama kakak, trus pegang tangan, bukan laki2 baik dong ummi?"

"Belum baik dan dia belum mencintai kamu karena Allah, mungkin sebatas kagum saja dan biasanya setan suka jadi orang ketiga lho... hiy... ummi sih amit2 anak2 ummi dekat sama setan....

Anakku, Allah sayang sama kita, dan karena sayangNyalah Ia buat aturan sesempurna mungkin untuk menghindarkan kita dari celaka. Kakak juga liat diberita kan? hamil diluar nikah, aborsi... Nauzubillah...

Ummi rasa, anak ummi adalah anak yang cerdas, cukup tahu mana yang paling didahulukan pada umur yang sekarang...hehehehe...eh...Kakak... kalau memang ada yang mau melamar anak ummi, kasih tau ummi dan ayah jauh2 hari ya. Ntar ayah sama ummi mau buat list pertanyaan yang pannnnjaaaaaaang....

Sampe ummi sama ayah yakin dia terbaik untuk melanjutkan estafet kami menjaga kakak...hehehehe...”

love you anakku,

(sambil memeluk dan berurai air mata, karena tak terasa anakku telah beranjak remaja...)

by Ummu Chelia

Bantu Lihat Positif Negatif, Biarkan Anak Memutuskan

Pacaran? pacaran kaya gimana sih?" (misal jawabannya kaya anak2 remaja sekarang)

"kalo kamu liat yang pacaran, perasaan kamu gimana? suka risih atau aneh ga liatnya?" (misal jawabannya iyah) "terus kamu mau kaya mereka? tiap orang yang liat kamu merasa risih atau aneh.." (insya Allah jawabannya ngga.. :D) "terus, kalo kamu pacaran sekarang, ada manfaatnya ga?" (misal jawab ada bu..banyak) "ooo..kalo ibu dulu juga ada yang suka ama ibu, tapi ibu mah males ah.. liat temen ibu malah sibuk pacaran.. mau kemana-mana harus minta ijin.. ah ga bebas.. ga asik.." (kalo kata aku justru asik bu) "oiya.. asik gimana?" dan seterusnya dan seterusnya.

Saya akan ajak diskusi, keputusannya saya kembalikan pada anak saya.. yang jelas saya bantu dia melihat apa negatif atau positifnya (jika ada positifnya :D) dari arti "pacaran". biarkan anak berfikir, biarkan anak yang memutuskan, dan biarkan anak menerima konsekuensi dari apa yang mereka pilih.. (Ummu Sina)

Ajak Bicara Sambil Bercanda

Kakak: 'ehm..bi..aku boleh pacaran gak?'

Abi: 'hehehe kakak suka sama si rangga yaa?'

Kakak: 'eh..kok abi..?'

Abi: 'ya iyalah abi tau..komen-komen kalian di fesbuk tu keliatan banget kak..hehehe'

Kakak: 'hihihi..aaah abiii..' (sambil nyubit)

Kakak: 'menurut abi, rangga gimana?'

Abi: 'rangga baik kok orangnya, kalian kan pernah satu smp juga'

Abi: 'setau abi, ayahnya rangga bukan penjual bunga kan ya?'

Kakak: 'emang bukan..'

Abi: 'tapi kok kayaknya kalo ngomongin rangga, kakak jadi berbunga-bunga?'

Kakak: 'abbbiiiiiiii...!' (Ngejar-ngejar sambil megang sandal)

Abi: 'oke-oke..,gini kak. Kakak tau kan dulu abi sama umi gak pacaran? Itu karna kita tau nikmatnya pacaran setelah nikah. Insya Allah lebih enak kemana-mana berduaan'

Kakak: 'iya siih..'

Abi: 'ya udah, tolong panggilkan umi boleh kak?'

Kakak: 'abi mau kasi tau umi ya?'

Abi: 'enggak kok. Cuma mau bilang terimakasih...sudah melahirkan bidadari solihah secantik kakak...'

Kakak: (pingsan..)

(Cahyono Budi)

-----------

Rabu, 04 Januari 2012

Menjadi Asing

Nak, ayah sengaja bawa kamu ke sini karena mau ngomong serius sama kamu. Sekarang kamu sudah baligh. Kamu relatif sudah bisa membedakan yang benar dan yang enggak. Tapi kamu masih terlalu muda buat kenal dunia secara luas, seluas laut dan langit di depan kamu itu.

Nak, apa kamu pernah menerka kenapa ayah sangat membatasi kamu nonton TV, kenapa ayah sering potong kabel TV yang baru dibeli ibumu? Apa kamu tahu kenapa ayah sering ajak kamu menjauhi keramaian, kenapa ayah sering banting pemutar musik kamu? Kamu tahu, nak? Itu karena ayah sayang kamu dan gak mau kamu jadi orang-orang bentukan media mainstream yang gak islami.

Pada umumnya mereka itu bikin kamu tahu dalam ketidaktahuan. Kamu jadi tahu cara bikin orang ketawa, cara supaya dunia melihat kamu, cara berbahasa yang up to date, dan cara tetap ikut tren. Kamu jadi tahu si artis anu lagi bunting 7 bulan. Kamu dijejali dengan informasi-informasi gak penting, se-gak penting artis anu baru ngerayain ulang tahunnya di Food Court Pondok Indah Mal.

Tapi nak, kamu gak diajarin kamu harus gimana kalau kamu mimpi basah, apa yang harus kamu lakukan kalau mau nikah tapi belum siap. Kamu gak diajarin bahwa onani itu masuk dalam tujuh dosa besar. Kamu gak diajarin cara milih calon pasangan hidup yang benar, apa kriterianya.

Kamu jadi tahu batasan HAM tapi tidak hukum islam. Kamu jadi tahu cara ngitung PPn, tapi ngitung zakat kebun kamu sendiri aja bingung. Kamu jadi tahu di Bangladesh itu orang kebanjiran terus, tapi kamu malah gak tahu komplek sebelah kita juga kebanjiran. Siaran setengah jam pagi-pagi itu jelas kurang nak. Bahkan kamu sama sekali gak dibikin ngerti cara baca Quran. Bedain “fa” sama “qof” aja gak bisa, gimana mau paham, anakku?

Kamu nanti malah jadi bingung, di TV diajarin menikah sama anak di bawah umur itu bejat gak ketulungan, apa kamu mau bilang Nabi Muhammad yang menikahi Aisyah umur 6 tahun itu bejat? Di TV diajarin makan jilat tangan itu gak sopan, tapi di hadits kamu temui sunahnya itu malah jilat tangan. Di TV diajarin kalau ketemu orang itu salaman, padahal di hadits yang kamu pelajari, lebih baik kamu ditusuk besi panas daripada bersentuhan dengan bukan mahrom. Di TV disiarkan bahwa lesbi dan homo itu manusiawi dan sudah lazim, tapi di hadits, mereka itu layak dihukum mati.